
Bahasa mempunyai peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa digunakan untuk
menuangkan berbagai macam ide, pikiran, pendapat maupun perasaan baik secara lisan maupun
tulis. Terdapat berbagai macam ragam bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Ada dua Bahasa
yang diajarkan sebagai muatan nasional di setiap sekolah pada tingkatan pendidikan dasar yaitu
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah diharapkan dapat
membantu generasi muda untuk menghadapi tantangan global di era revolusi industri. Di era yang
ditandai dengan digitalisasi dan otomasi ini Bahasa Inggris menjadi sangat penting.
Tujuan pokok pembelajaran Bahasa Inggris adalah penguasaan 4 kompetensi dasar yaitu
listening (mendengarkan), speaking (berbicara), reading (membaca) dan writing (menulis).
Keempat kompetensi itu saling berkaitan, sehingga satu kegiatan pembelajaran bisa digunakan
untuk mempelajari satu atau lebih kompetensi yang ingin dikuasai.
Namun pada kenyataannya peserta didik di SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen masih
menghadapai banyak kendala dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Mereka menganggap pelajaran
Bahasa Inggris susah sehingga tidak mempunyai motivasi untuk belajar dan tidak aktif selama proses
pembelajaran. Peserta didik merasa tidak percaya diri untuk tampil di depan kelas untuk melakukan
presentasi dan berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Selain itu pembelajaran yang dilaksanakan
di kelas juga kurang mendukung. Peserta didik terkadang juga mengalami kebosanan ketika pembelajaran
masih menggunakan metode-metode konvensional dan media yang digunakan kurang menarik.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru bertanggung jawab untuk memotivasi, membimbing, dan
meningkatkan kompetensi peserta didik dengan menggunakan berbagai metode, strategi, teknik, dan model
pembelajaran. Guru juga harus kreatif dalam mengembangkan model pembelajaran tersendiri
yang sesuai dengan kondisi nyata ditempat kerja masing-masing. Model pembelajaran yang
digunakan guru sangat mempengaruhi tercapainya sasaran belajar, oleh sebab itu guru perlu
memilih model yang tepat dari sekian banyak model pembelajaran. Pada dasarnya tidak ada
model yang paling ideal. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. Hal ini
sangat bergantung pada tujuan yang hendak dicapai guru, ketersediaan fasilitas dan kondisi
peserta didik.
Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan guru untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan di atas. Salah satu model pembelajaran yaitu Problem Based Learning (PBL).
Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
membantu peserta didik untuk menemukan masalah dari suatu peristiwa yang nyata,
mengumpulkan informasi melalui strategi yang telah ditentukan sendiri untuk mengambil
satu keputusan pemecahan masalahnya yang kemudian akan dipresentasikan dalam
bentuk unjuk kerja.
Materi lengkapnya bisa didownload pada link dibawah ini:
https://drive.google.com/file/d/1aAQDz4MQWil1geYQ3kqE1Eu8x9aOzW4e/view?usp=drivesdk