BEST PRACTICE
Meningkatkan Pemahaman Masalah Kontekstual Peserta Didik
Materi Barisan dan Deret Aritmetika Pada Pelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berdifferensiasi Pada Kelas X SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen
DISUSUN OLEH :
YANCE WIDHI PRAMUDIAS, M.Pd.
NIM. 232810100
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI 1 ANGKATAN 3
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
TAHUN 2023
Meningkatkan Pemahaman Masalah Kontekstual Peserta DidikMateri Barisan dan Deret Aritmetika Pada Pelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berdifferensiasi Pada Kelas X SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen
 A. Pendahuluan
Laporan Best Practice ini dibuat untuk memenuhi tugas LK 3.1 Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Kategori 1 Angkatan 3 Tahun 2023 di Universitas Muhammadiyah Purworejo. Kegiatan PPL Aksi 2 dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Januari 2024.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah kurangnya pemahaman peserta didik dalam masalah kontekstual, pembelajaran kurang inovatif sehingga pembelajaran yang diterapkan monoton, model dan strategi pembelajaran yang digunakan kurang tepat, peserta didik belum memiliki pemahaman yang cukup pada materi barisan dan deret aritmetika, peserta didik belum terbiasa menyelesaikan masalah kontekstual, guru memberikan materi dengan metode ceramah, guru belum menggunakan media pembelajaran yang inovatif dalam mengajarkan materi barisan dan deret aritmetika.
Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (Best Practice) perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model dan strategi yang tepat sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, penulis yang berperan sebagai guru mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan pemahaman masalah kontekstual peserta didik materi barisan dan deret aritmetika dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning Berdifferensiasi.
Dari kajian literatur dan hasil wawancara dapat diketahui tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu meningkatkan pemahaman peserta didik. Sedangkan penyebabnya adalah metode pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat monoton dan kurang variatif, model pembelajaran juga kurang kreatif dan inovatif, kurangnya penggunaan media pembelajaran yang tepat untuk mempelajari materi barisan dan deret aritmetika. Untuk menghadapi tantangan ini, guru melibatkan beberapa peran seperti Dosen pembimbing dan guru pamong, kepala sekolah, teman sejawat, rekan guru, dan peserta didik kelas X SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen.
B. Pembahasan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik peserta didik. Disini guru memilih untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berdifeerensiasi. Proses pemilihan model ini dengan cara melihat kemampuan dasar dan kebiasaan peserta didik. Pemahaman akan materi pembelajaran dan model Problem Based Learning (PBL) Berdifferensiasi juga harus diperhatikan. Sedangkan strategi yang dilakukan guru untuk menghadapi tantangan adalah :
- Menyusun Modul Ajar
Modul ajar disusun dengan menggunakan model Problem Based Learning Berdifferensiasi, materi intinya adalah barisan dan deret aritmetika.
- Media
Pembelajaran untuk penyampaian apersepsi materi prasayarat, manfaat pembelajaran, apersepsi masalah, dan materi pembelajaran menggunakan video serta penyampaian tujuan pembelajara menggunakan Power Point, sedangkan untuk refleksi pembelajaran menggunakan google form
- Bahan Ajar
Bahan ajar berisi tentang materi pembelajaran yang didesain lebih menarik.
- Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Untuk meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran, peserta didik dapat mengerjakan soal sesuai dengan petunjuknya pada lembar kerja peserta didik yang telah tersedia.
- Instrumen Penilaian
Pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses penilaian yang dijabarkan baik rubrik, kisi-kisi, pedoman penskoran.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini yaitu sarana dan prasarana sekolah seperti ruang kelas, listrik, laptop, jaringan internet, LCD, projector, speaker. Alat yang digunakan adalah HP masing-masing.
Dampak dari aksi akan langkah-langkah yang dilakukan adalah penggunakan model pembelajaran problem based learning berdifferensiasi membuat peserta didik berpikir kritis untuk memecahkan sebuah masalah dan terbukti dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan peserta didik yang meningkat jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, Penggunaan dan pemanfaatan metode pembelajaran yang modern efektif untuk meningkatkan minat peserta didik, semangat dan keaktifan dalam proses pembelajaran, Video sebagai media pembelajaran dirasa sangat membantu menarik perhatian peserta didik, membuat peserta didik fokus pada materi yang dipelajari. Dapat dilihat dari adanya peningkatan pemahaman peserta didik dalam belajar, Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dikelas dan dalam mengemukakan pendapat terutama pada saat diskusi kelompok, hal tersebut dapat dilihat ketika peserta didik mau membaca materi, mencari informasi di internet, berdiskusi. Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat senang. Data tersebut bisa dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran. Respon teman sejawat dan Kepala Sekolah adalah bagus karena secara keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas, peserta didik dapat terlibat aktif. Faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran ini terlihat bahwa peserta didik mengikuti pembelajaran dengan senang; model, metode dan media sesuai dengan materi, dukungan dari beberapa pihak, sarana prasarana yang memadai.
C. Kesimpulan
Pembelajaran yang dapat diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan oleh guru yaitu, guru diharapkan bisa memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik, kreatif dan berinovasi. Sebagai seorang guru kita juga harus selalu up to date terhadap metode, media pembelajaran inovatif yang terintegrasi TPACK agar sesuai dengan pembelajaran kecakapan abad 21. Sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
D. Daftar Pustaka
Benny Kurniawan, Dwikoranto, Marsini (2023). Implementasi problem based learning untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa. Jurnal Praktisi Pendidikan Volume 2 Nomor 1, April 2023, Hlm. 27-36
Afridiani, T.,Soro,S.,& Faradillah, A. (2020). Pengaruh model problem based learning (PBL) berbasis lembar kerja peserta dididk (LKPD) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis. Euclid, 7(1), 12-12
Setyo, A. A., Fathurahman, M., Anwar, Z., & PdI, S. (2020). Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (Vol. 1). Yayasan Barcode.
E. Lampiran
Diagram Hasil Penilaian Sikap
Diagram Hasil Penilaian Formatif (LKPD)
Diagram Hasil Penilaian Formatif Akhir
Dokumentasi Proses Pembelajaran